MENGGAGAS KOMITE PERS MUHAMMADIYAH ; SEBUAH IDE
Baca Juga
Beberapa waktu
yang lalu, saya diundang ke sebuah group WhatsApp yang berisi admin-admin
portal berita yang berafiliasi dengan Muhammadiyah. Jika dibanding dengan
pendataan daring yang dilakukan 2 tahun yang lalu, jumlahnya lebih sedikit. Namun
tetap saja sudah mencapai lebih dari 50 website. Ada berbagai macam jenis
websitenya, ada yang fokus di berita-berita Muhammadiyah saja, ada juga yang
merupakan portal berita umum, namun pemiliknya adalah kader Muhammadiyah,
sehingga porsi pemberitaan tentang Muhammadiyah mendapatkan tempat tersendiri.
Saya perhatikan,
di tiap-tiap website yang ada dalam daftar, beberapa diantaranya memiliki
konten catutan dari portal berita sebuah media online. Walaupun mereka
menuliskan sumbernya, namun tetap saja keseluruhan isinya sama dengan portal
aslinya, tidak di spin atau dirubah
gaya penulisannya. Style semacam ini saya
temukan cukup marak terjadi 2 tahun terakhir. Ada juga portal berita yang
[entah terafiliasi atau tidak] tempo hari pernah saya baca, gaya penulisannya
agak mbingungi. Satu kalimat dengan
kalimat yang lain seperti tidak saling terkait. Sebagai pembaca, saya agak bingung. Sayangnya, berita yang
ditulis adalah kebanyakan tentang Muhammadiyah. Sehingga portal ini diasosiasikan sebagai salah satu portal berita Muhammadiyah, walau unofficial. Di lain waktu, saya malah
pernah menemukan sebuah blog yang mendaku sebagai portal terafiliasi Muhammadiyah, namun
kontennya bukan tentang Muhammadiyah, melainkan ormas lain. Malahan seolah
menyudutkan bahwa Muhammadiyah mendukung ormas tersebut. Lalu apa kaitannya
dengan judul tulisan ini?
Seiring makin
mudahnya membuat sebuah portal berita daring dengan hanya memanfaatkan CMS
milik blogger, wordpress, maupun yang berbayar, setiap orang bisa membuat lebih
dari satu website dalam hitungan jam. Tujuannya bisa bermacam-macam. Jika yang
membuat adalah kader Muhammadiyah, mungkin tujuannya untuk menggembirakan
dakwah Muhammadiyah di internet. Tapi kalau si pembuat tidak diketahui
motifnya, maka bisa jadi untuk hal sebaliknya. Oleh karena itu saya mengusulkan
perlu dibuat semacam “dewan persnya Muhammadiyah” sebagai lembaga yang
mengakreditasi portal-portal berita afiliasi Muhammadiyah.
Lalu apa saja kerjaannya?
Dewan / Komite ini
bertugas untuk menjadi lembaga akreditasi sekaligus sebagai watchdog portal-portal berita yang sudah
terdaftar. Selain itu, lembaga ini juga sebagai “wasit internal” jika ada
sengketa terkait pemberitaan. Keberadaan komite ini sebagai ikhtiar untuk menjaga kualitas pemberitaan tentang Muhammadiyah di portal-portal berita afiliasi Muhammadiyah.
Bukannya sudah ada dewan pers? Lalu untuk apalagi
dibentuk komite semacam ini?
Dewan Pers itu
mengatur portal-portal berita secara umum yang terdaftar secara resmi. Artinya perusahaan
media/pers tersebut harus terdaftar sebagai perusahaan resmi. Sedangkan kita
tahu, kebanyakan portal berita online [apalagi yang terafiliasi dengan
Muhammadiyah] banyak yang bergerak secara mandiri maupun kelompok. Fungsi lain
Komite Pers Muhammadiyah ini adalah sebagai penyatu portal-portal berita
Muhammadiyah yang masih terdiaspora.
Harapannya dengan
adanya komite ini, portal-portal berita Muhammadiyah yang ada, walau bergerak
mandiri dan non profit, tetap mengedepankan asas profesionalitas jurnalistik,
baik dari penulisan berita maupun penyajiannya di website. Sehingga berita yang
disajikan terstandar dan layak baca serta memenuhi unsur-unsur minimal sebuah
artikel bisa disebut berita, serta menaikkan kepercayaan publik terhadap pemberitaan-pemberitaan tentang Muhammadiyah.
Kan ada MPI, kenapa harus ada lembaga ini lagi?
MPI itu tugasnya
banyak dan cakupannya luas. Jika boleh diandaikan, maka sebenarnya MPI ini
adalah Departemen Komunikasi dan Informasi di suatu negara. Nah, komite persnya
adalah dewan pers nya. Perlu ada semacam penspisifikan tugas. Sehingga harapannya
kualitas pemberitaan di portal-portal berita Muhammadiyah bisa meningkat dan
tidak kalah dengan portal pemberitaan umum.
***
Kita tidak memungkiri bahwa perubahan di segala
bidang berlangsung sangat cepat, seperti soal pemberitaan dan portal
pemberitaan. Dulu mungkin satu dua media saja sudah cukup. Namun di era
internet seperti saat ini, maka selain kuantitas dari portal pemberitaan yang
dinaikkan, juga perlu peningkatan kualitas sebagai keunggulan untuk memenangkan
kompetisi dakwah maya. Dan salah satu usaha mewujudkan peningkatan kualitas
tersebut adalah melalui pembentukan komite pers Muhammadiyah. Semoga saja ide
ini didengar. Semoga !
Tags:
Persyarikatan
0 comments