KEMELUT PENATAAN PASAR PANORAMA BENGKULU: PEMERINTAH KOPPIG VS MASYARAKAT INSTANT

Baca Juga

Pasar Panorama di Kota Bengkulu telah menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir. Berbagai permasalahan terkait penataan pasar ini mengindikasikan kegagalan pemerintah kota dalam membaca dan menangani permasalahan yang muncul. Dalam konteks ini, pemerintah terkesan koppig (keras kepala) karena terlihat memiliki sikap yang keras kepala dan tidak fleksibel dalam menghadapi permasalahan yang terjadi di pasar panorama. Sikap koppig ini tercermin dari tindakan pengerahan Satpol PP yang beberapa kali melakukan penataan dan pengusiran pedagang tanpa mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Pemerintah terlihat tidak mampu membaca dan memahami permasalahan secara menyeluruh, serta tidak mau mendengarkan suara dan aspirasi masyarakat serta pedagang yang berada di pasar panorama.

Pasar Panorama Bengkulu di kala Maghrib (Foto : Dokumen Pribadi)

Sementara itu, masyarakat terlihat memiliki keinginan yang cepat dan instan karena cenderung mencari solusi yang instan dan sesaat tanpa melihat konsekuensi jangka panjang. Dalam konteks pengelolaan pasar panorama, masyarakat lebih memilih berbelanja di pinggir jalan yang lebih praktis dan mudah dijangkau, meskipun hal ini dapat menyebabkan kesemrawutan di sekitar pasar. Masyarakat juga cenderung mencari solusi yang cepat tanpa melibatkan diri secara aktif dalam mencari solusi jangka panjang yang bisa memberikan manfaat yang lebih berkelanjutan.

Pemerintah kota Bengkulu dan masyarakat dianggap memiliki peran yang saling terkait dalam kesemrawutan pengelolaan pasar panorama. Pemerintah dianggap koppig karena kurang responsif dan tidak fleksibel dalam mencari solusi yang menguntungkan semua pihak. Sementara itu, masyarakat dianggap instan karena lebih memilih solusi yang praktis dan cepat tanpa melihat implikasinya secara keseluruhan.

Salah satu indikasi kegagalan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pasar Panorama adalah melalui pengerahan Satpol PP yang berulang kali melakukan penataan dan pengusiran terhadap pedagang yang berjualan di badan jalan. Tindakan ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki solusi yang dapat memenuhi kepentingan semua pihak secara seimbang. Seharusnya, pemerintah bisa melihat dan menganalisis akar permasalahan mengapa pedagang lebih memilih berjualan di badan jalan utama.

Selanjutnya, pemerintah kota Bengkulu minim melibatkan akademisi dalam upaya penataan pasar Panorama. Proses pembukaan tender kepada pihak ketiga untuk pengelolaan pasar menunjukkan kurangnya solusi yang dimiliki oleh pemerintah. Kendati tender tersebut tidak mencapai kesepakatan, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki pemahaman dan solusi yang memadai, sehingga mencoba mengalihkan tanggung jawabnya kepada pihak ketiga.

Selain itu, pemerintah juga gagal memahami permasalahan utama yang terjadi di pasar Panorama. Mereka hanya melihat kesemrawutan yang terjadi sebagai akibat dari banyaknya pedagang yang berjualan di pinggir jalan, tanpa memahami alasan di balik tindakan tersebut. Solusi yang telah diterapkan, seperti pengusiran pedagang dan pembentukan pos jaga sementara, tidak menyelesaikan masalah secara menyeluruh. Sebaliknya, pedagang justru pindah ke pinggir jalan manggis, sehingga kesemrawutan hanya dipindahkan ke lokasi lain.

Permasalahan utama terkait pengelolaan pasar panorama yang semrawut memiliki dampak yang merugikan baik bagi masyarakat maupun pemerintah jika tidak segera dicarikan solusi yang implementatif, komprehensif, dan berkelanjutan.

Pertama, tidak efisiennya pemanfaatan ruang. Kesemrawutan yang terjadi di pasar panorama mengakibatkan pemanfaatan ruang yang tidak efisien. Lapak-lapak yang kosong dan minimnya pembeli yang datang ke dalam pasar menunjukkan bahwa pasar panorama tidak berjalan dengan optimal. Hal ini berdampak pada pendapatan pedagang yang menurun dan kehilangan potensi pemasukan bagi pemerintah daerah.

Kedua, gangguan lalu lintas dan ketertiban umum. Kesemrawutan di pasar panorama dapat menciptakan gangguan lalu lintas dan ketertiban umum di sekitar area pasar. Jika tidak ada pengaturan yang baik, pedagang akan cenderung berjualan di pinggir jalan dan badan jalan, menghambat kelancaran arus lalu lintas. Selain itu, keberadaan pedagang di tempat yang tidak semestinya dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan risiko keamanan bagi masyarakat.

Ketiga, potensi kehilangan pendapatan bagi pemerintah. Jika pasar panorama tidak dikelola dengan baik, pemerintah akan kehilangan potensi pendapatan dari pajak dan retribusi pasar. Kehilangan pendapatan ini dapat mempengaruhi kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah harus melibatkan akademisi dari berbagai bidang yang ada di Bengkulu untuk berdiskusi, berembuk, dan melakukan riset terhadap permasalahan yang terjadi. Keterlibatan akademisi akan membantu dalam mencari solusi komprehensif yang dapat memberikan solusi yang "win-win" bagi semua pihak terkait.

Dalam pandangan saya, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah mengubah pasar Panorama menjadi "Drive Thru dan One Way Market". Konsep ini akan memberikan kemudahan kepada pembeli yang hanya membutuhkan barang dalam jumlah kecil untuk dapat membeli melalui sistem drive-thru tanpa meninggalkkan kendaraannya. Sementara itu, pemerintah juga dapat menerapkan sistem one way di dalam pasar, di mana para pembeli harus melewati pintu masuk dan pintu keluar yang telah ditetapkan. Dengan sistem ini, pembeli akan melewati semua stan pedagang untuk membeli barang yang dibutuhkan. Konsep ini dapat menjembatani keinginan pedagang agar dagangan mereka laris dan memenuhi kebutuhan pembeli yang ingin berbelanja tanpa harus turun dari kendaraan.

Konsep "Pasar Tradisional Drive Thru dan One Way" merupakan sebuah inovasi dalam penataan pasar tradisional yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi dalam berbelanja bagi para pembeli, sambil tetap mempertahankan karakteristik pasar tradisional yang unik.

Pasar tradisional biasanya memiliki beragam pedagang dengan berbagai jenis dagangan yang menawarkan produk-produk kebutuhan sehari-hari. Namun, seringkali pasar tradisional menghadapi masalah seperti kemacetan, kesemrawutan, dan kurangnya kenyamanan bagi para pembeli. Konsep "Pasar Tradisional Drive Thru dan One Way" berusaha mengatasi masalah tersebut dengan cara mengintegrasikan elemen-elemen dari sistem drive-thru dan sistem one way.

Pertama, dalam konsep ini, pembeli akan diberikan opsi untuk melakukan pembelian melalui sistem drive-thru. Pembeli dapat tetap berada di dalam kendaraan mereka dan berbelanja dari pedagang yang berada di pinggir pasar. Hal ini akan memudahkan pembeli yang hanya membutuhkan beberapa barang saja, seperti sayuran atau bumbu dapur, untuk berbelanja tanpa harus turun dari kendaraan. Pembeli dapat berinteraksi dengan pedagang melalui jendela kendaraan mereka, memilih barang yang diinginkan, dan melakukan transaksi pembayaran secara praktis. Dengan adanya sistem drive-thru, pembeli dapat menghemat waktu dan tenaga, serta mengurangi kemacetan di sekitar pasar.

Kedua, konsep "Pasar Tradisional Drive Thru dan One Way" juga mencakup sistem one way di dalam pasar. Dalam sistem ini, para pembeli yang memilih untuk berbelanja di dalam pasar harus melewati pintu masuk dan pintu keluar yang telah ditentukan. Dengan adanya sistem one way, para pembeli akan melewati semua stan pedagang yang berada di dalam pasar, sehingga mereka memiliki akses yang lebih mudah untuk membeli barang-barang yang mereka butuhkan. Sistem one way ini juga membantu mengatur alur lalu lintas dan mencegah kekacauan di dalam pasar.

Penerapan konsep "Pasar Tradisional Drive Thru dan One Way" membutuhkan perubahan tata letak dan infrastruktur pasar. Pemerintah perlu memastikan bahwa area pasar dapat diakses oleh kendaraan motor para pembeli, dengan memperhatikan pengaturan parkir yang memadai. Selain itu, pemerintah juga perlu memisahkan jenis jualan yang dapat dilakukan melalui drive-thru dan yang memerlukan interaksi langsung di dalam pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan penempatan pedagang dan stan di dalam pasar.

Dalam implementasinya, konsep "Pasar Tradisional Drive Thru dan One Way" membutuhkan kerjasama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat. Pemerintah perlu melibatkan para akademisi dan ahli dalam bidang perencanaan kota dan bidang lain untuk merancang tata letak yang optimal, mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan, serta dampak sosial, ekonomi, dan psikis yang mungkin timbul dari adanya penerapan konsep ini.

Pedagang perlu beradaptasi dengan perubahan ini dan mendorong kolaborasi dengan pihak pemerintah dalam mengimplementasikan konsep ini. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung konsep ini dengan mengubah pola belanja mereka, memilih untuk berbelanja di dalam pasar menggunakan sistem one way, atau memanfaatkan layanan drive-thru jika hanya membutuhkan beberapa barang saja.

Selain itu, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk melakukan sosialisasi yang efektif kepada masyarakat mengenai konsep "Pasar Tradisional Drive Thru dan One Way". Penjelasan yang jelas dan komunikasi yang aktif dapat membantu masyarakat memahami manfaat dan tujuan dari konsep ini. Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan juga dapat menciptakan rasa memiliki dan meningkatkan dukungan terhadap konsep ini.

Dalam jangka panjang, konsep "Pasar Tradisional Drive Thru dan One Way" diharapkan dapat memberikan solusi yang komprehensif terhadap permasalahan dalam penataan pasar panorama. Dengan adanya sistem drive-thru, pembeli dapat menghemat waktu dan tenaga, sementara pedagang tetap memiliki peluang untuk meningkatkan penjualan mereka. Sistem one way di dalam pasar akan memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam berbelanja, mengurangi kemacetan, dan menciptakan suasana yang lebih teratur di pasar.

Konsep inovatif ini juga dapat mengangkat citra pasar panorama sebagai tempat belanja yang modern, praktis, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Dengan memadukan nilai-nilai tradisional dengan kemajuan teknologi dan perencanaan yang baik, pasar panorama dapat tetap menjadi pusat ekonomi lokal yang berkembang dan memberikan manfaat bagi semua pihak terkait.

Konsep "Pasar Tradisional Drive Thru dan One Way" merupakan salah satu solusi yang sangat mungkin diimplementasikan dalam menangani permasalahan penataan pasar tradisional panorama. Melalui pendekatan yang terintegrasi antara sistem drive-thru dan sistem one way, diharapkan pasar tradisional panorama dapat menjadi lebih efisien, nyaman, dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat modern. Pemerintah, pedagang, dan masyarakat harus bersinergi dalam mewujudkan konsep ini, serta memastikan komunikasi yang baik dan partisipasi aktif dari semua pihak terkait. Dengan upaya yang bersama-sama, pasar panorama dapat tetap menjadi bagian yang berharga dalam kehidupan kota, mencerminkan warisan budaya dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Tidak hanya itu, pemerintah juga harus berkomunikasi secara aktif dengan masyarakat terkait kebijakan-kebijakan yang berdampak pada mereka. Jika terdapat permasalahan, pemerintah seharusnya tidak segan untuk melibatkan para akademisi dalam mencari solusi yang tepat. Keterlibatan akademisi akan membawa masukan dan perspektif yang beragam, serta memberikan solusi yang lebih terkaji dan terukur terhadap permasalahan yang terjadi di pasar Panorama.

Dalam hal ini, tanggung jawab intelektual akademisi juga terletak pada partisipasinya dalam mencari solusi untuk permasalahan yang terjadi di masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak dan mengadopsi pendekatan yang komprehensif dam holistik, diharapkan permasalahan penataan pasar Panorama di Kota Bengkulu dapat diselesaikan dengan lebih efektif dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan pedagang.

Pasar tradisional memiliki nilai historis dan kultural yang penting bagi suatu daerah. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan semua pihak terkait. Dengan melakukan pembenahan yang tepat dan melibatkan berbagai pihak yang terkait, diharapkan pasar Panorama Bengkulu dapat menjadi pasar yang lebih teratur, nyaman, dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Kota Bengkulu.

__________________

Disclaimer : Artikel ini telah terbit di Harian Bengkulu Ekspress pada bulan Mei 2023 secara cetak dan elektronik. Namun untuk versi elektroniknya sudah tidak bisa diakses (penulis tidak tahu apa penyebabnya). Tautan asli artikel ini bisa dilihat disini


Share:

0 komentar