BELAJAR ANGKA DAN LOGIKA NILAI TUKAR
Baca Juga
Kemarin adalah
pertemuan ke-4 kami dalam mata kuliah bahasa dan budaya Indonesia. Topik hari
ini adalah belajar tentang angka, dari mulai satuan hingga jutaan. Yang perlu
diingat adalah pemisahan dan penyebutan angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan,
ratus ribuan, hingga jutaan. Setelah 30 an menit diterangkan sistematika
pembacaan angka tersebut, dilakukan semacam quiz. Dan hasilnya? 80 % sudah bisa
disimpulkan bahwa mereka bisa dalam menulis angka (mulai satuan hingga ribuan).
Saat di sesi kedua,
saya mencoba mengaplikasikan materi tersebut dalam mata uang rupiah, mulai
muncul hal-hal menarik dari para mahasiswa.
Mereka terkejut
dengan besarnya angka dalam mata uang rupiah. Sebagai informasi, nilai terbesar
dari dolar Taiwan adalah NTD 1000. Sedangkan di Indonesia adalah IDR. 100.000
Nilai terkecil mata
uang rupiah saat ini adalah 100 rupiah (di beberapa tempat masih ditemukan
nilai 50 rupiah). Jika di convert ke dolar Taiwan, maka nilainya kurang dari 1
dolar Taiwan
Mereka sempat
bertanya, 400 rupiah atau 1 dolar Taiwan bisa beli apa di Indonesia? Saya jawab
beli permen. Mereka pun tersenyum.
Saya coba buat
ilustrasi gaji seorang dosen/guru di Indonesia. Di Indonesia, satu bulan gaji
rata-rata bisa mencapai Rp. 2.000.000,- (walau beberapa daerah malah jauh
dibawah itu). Saya meminta mereka mencoba mengconvert nilai tersebut dalam
dolar Taiwan. Dan hasilnya jika diconvert hanya NTD 5.000. Mereka pun terkejut.
Sungguh sebuah nilai yang kecil jika dibandingkan dengan pekerjaan dan tuntutan
yang harus dilalui seorang pengajar. Tapi ini kan dalam kacamata dolar Taiwan.
Dalam poin ini, perlu
ditegaskan bahwa nilai dari suatu mata uang bisa jadi berbeda dari nominal uang
itu sendiri. Misal, saya saat ini berada di Taiwan, uang yang digunakan adalah
dolar Taiwan. Di Taiwan, untuk bisa hidup selama sebulan dan menyewa tempat
tinggal yang layak, paling tidak kita harus mengeluarkan biaya NTD 10.000. Itu
pun harus dengan berhemat. (Bisa kurang
dari itu, tapi harus lebih sering prihatinnya. Hehehehe)
Nah, jika di convert
ke rupiah, maka nilainya 4 juta rupiah. Di Indonesia, 4 juta rupiah sudah
sangat bisa untuk hidup layak dan bahkan bisa menabung. Teman saya di Jogja,
dengan gaji 2 juta perbulan, masih bisa mengirimkan uang ke orangtuanya di
kampung. Tapi dengan "4 jutanya rupiah di Taiwan" itu baru bisa hidup
untuk sendiri. Nabung? Bisa saja, tapi memang lebih banyak prihatinnya.
Jadi, pelajaran yang
bisa diambil adalah jangan menyamakan nilai suatu mata uang dengan mata uang
lain. Ada nilai dari mata uang yang itu tidak akan sama dengan nilai yang
tertera dalam bentuk angka-angka. Bersyukur bahwa di Indonesia saat ini masih
banyak daerah yang biaya hidupnya murah dan terjangkau. Bukan begitu?
Tags:
Formosa
0 komentar