BANTAHAN TERHADAP ARTIKEL TENTANG UMY DAN UAD DI WEBLOG JOGJASTUDENT

Baca Juga

Beberapa waktu yang lalu beredar tulisan saudara Galih Prodjokusomo di weblog jogjastudent dengan judul “Melihat SisiKemuhammadiyahan dan Tinjauan Fashion : UMY vs UAD”. Membaca tulisan beliau, saya tergelitik untuk memberikan dissenting opinion terhadap pandangan beliau dalam tulisan tersebut. Tulisan ini tidak bertendensi apapun, hanya ingin mengoreksi dari beberapa hal yang beliau sampaikan. Saya menulis dalam kapasitas saya sebagai kader Persyarikatan Muhammadiyah, bukan sebagai alumni (walaupun saya memang alumni UMY, namun saya mencoba memposisikan diri sebagai non alumni, melainkan sebagai kader Muhammadiyah). Berikut beberapa hal yang perlu dicermati.

1.        UAD berasal dari IKIP
UAD memang awalnya adalah IKIP Muhammadiyah yang didirikan pada 18 November 1960. Namun penjelasan saudara Galih bahwa UAD tidak numpang tenar dengan embel-embel Muhammadiyah merupakan aksioma negative. Perlu diketahui bahwa sebuah institusi / lembaga yang ada di lingkup Persyarikatan Muhammadiyah, wajib menggunakan nama Muhammadiyah atau nama tokoh Muhammadiyah, bukan untuk numpang tenar. Melainkan sebagai brand atau penanda bahwa institusi tersebut milik Persyarikatan Muhammadiyah. Kalau ingin dibilang bahwa setiap lembaga / perguruan tinggi yang memakai nama belakang Muhammadiyah selalu menjadi tenar, ini perlu di crosscheck kembali.

Persyarikatan Muhammadiyah memiliki lebih dari 170 perguruan tinggi lebih dari 150-nya menggunakan nama belakang Muhammadiyah. Lantas apakah mereka otomatis ngartis dan tenar seperti UMY atau UM Malang? Tidak. Sebagai contoh Universitas Muhammadiyah Riau. Mungkin UMRI hanya dikenal oleh public Riau saja. Orang / mahasiswa dari daerah lain tidak mengenal UMRI sebaik UMY maupun UM Malang. Sehingga penyebutan bahwa UAD tidak menggunakan nama Muhammadiyah karena tidak mau numpang tenar merupakan sebuah kesalahan. Jika ditelusuri lebih lanjut, penggunaan nama “Ahmad Dahlan” sebagai label institusi lebih karena di Yogyakarta sudah terlebih dahulu nama Muhammadiyah digunakan sebagai nama panjang UMY. Awalnya IKIP Muhammadiyah (cikal bakal UAD) berdiri tahun 1960, kemudian baru berganti menjadi UAD pada 19 Desember 1994. Sedangkan UMY berdiri pada Maret 1981. Sehingga ketika IKIP Muhammadiyah mau berganti menjadi Universitas, tidak bisa lagi menggunakan nama Muhammadiyah karena sudah terpakai oleh UMY. Sehingga agar institusi ini tetap berlabel Muhammadiyah walaupun tidak menggunakan nama Muhammadiyah, dipilihkan nama Ahmad Dahlan sebagai tokoh pendiri Muhammadiyah sebagai nama institusi ini.

2.        UMY awalnya hanya sebuah fakultas
Ini sejarah yang perlu dibaca ulang. UMY berdiri tanpa melalui proses perubahan sebuah institusi. Berbeda dengan UAD yang awalnya merupakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP Muhammadiyah Cabang Jakarta di Yogyakarta, UMY sedari awal berdirinya tidak merubah bentuk lembaga maupun namanya.

Jika membaca manuskrip sejarah perjalanan berdirinya UMY, cita-cita mendirikan sebuah Universitas Muhammadiyah telah lahir pada kisaran awal tahun 60 an. Namun baru bisa diwujudkan pada tahun 1981 dengan lahirnya UMY. Sehingga kurang tepat jika UMY disebut berasal dari sebuah fakultas.

3.        Kampus UAD lebih suka bersyukur
Untuk poin ini, saya menyerahkan sepenuhnya kepada para pembaca untuk menyimpulkan. Sebagai informasi, UMY dan UAD setiap tahunnya menerima tidak kurang dari 5000 mahasiswa baru. Ini artinya bahwa UMY dan UAD dipercaya oleh masyarakat untuk menitipkan anaknya guna dididik dan digembleng oleh 2 Amal Usaha Muhammadiyah ini.

4.        Mungkin karena UMY berembel-embel Muhammadiyah
Apa indicator yang menjustifikasi bahwa UMY lebih dekat dengan Persyarikatan Muhammadiyah dibanding Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang lain? Saya kurang sependapat dengan kalimat yang menyebutkan bahwa UMY lebih dekat dengan organisasi Kemuhammadiyahannya karena menggunakan nama Muhammadiyah. Jika yang disebutkan bahwa indicator kedekatan UMY kepada Persyarikatan Muhammadiyah adalah karena actor-aktor Muhammadiyah banyak yang berasal dari UMY, ini adalah sesat berpikir. Apalagi jika mengambil tesis Ketua PWM DIY terpilih adalah dosen UMY. Jika mau mengikuti cara berpikir seperti ini, maka UMY bisa saja disimpulkan sudah sangat dekat sekali. Mengapa? Karena Ketua Umum PP Muhammadiyah dan PP ‘Aisyiah merupakan dosen UMY. Bahkan Ketua dan anggota Majelis / Lembaga di lingkup Pimpinan Pusat Muhammadiyah banyak juga yang berasal dari UMY. Namun ini tidak mengindikasikan bahwa UMY lebih dekat dengan Muhammadiyah dibanding perguruan tinggi muhammadiyah lainnya.

Bisa dibilang semua Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia juga dekat dengan Persyarikatan. Ini karena manajemen komunikasi yang dibangun oleh PP Muhammadiyah melalui Majelis Dikti, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah sangat terorganisir dengan baik. Sebagai contoh, saat prosesi wisuda, justru kampus-kampus Muhammadiyah di daerah lain lebih sering dikunjungi oleh Majelis Dikti dibanding saat prosesi wisuda di UMY itu sendiri. Sebagai contoh yang lain, saat Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, tim IT Muktamar justru banyak yang berasal dari UAD dibanding UMY. Sehingga bisa dikatakan bahwa kedekatan antara institusi di lingkup persyarikatan Muhammadiyah tidak didasarkan pada dari PTM mana si pimpinan persyarikatan berasal.

5.        Jaringan Islam UAD ternyata sangat luas
Saya tidak tahu apa maksud dari poin ini jika dikaitkan dengan judul. Karena jika ingin meninjau sisi Kemuhammadiyahan dari 2 kampus ini, maka fokuslah pada nilai-nilai Kemuhammadiyah yang mereka terapkan pada system, kurikulum, dan marwah institusi. Jika ingin membandingkan terkait dengan jejaring dari 2 kampus tersebut, maka carilah referensi yang lebih komprehensif terlebih dahulu sebelum menyimpulkan.

6.        Peringatan Muktamar di UAD
Ini juga penyesatan sejarah jika tidak dijawab. Mengapa? Karena pada tahun 2010, digelar 2 Muktamar besar sekaligus, yaitu Muktamar Muhammadiyah ke-46 yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Muktamar ‘Aisyiah ke-45 yang diadakan di Universitas Ahmad Dahlan. ‘Aisyiah merupakan Organisasi Perempuan Muhammadiyah yang didirikan oleh Nyai Ahmad Dahlan. Sehingga Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar ‘Aisyiah selalu dilaksanakan secara berbarengan. Jadi jelaslah bahwa pada tahun 2010, Muktamar tidak hanya dilaksanakan di UAD saja, tapi juga UMY.

7.        Perhatikan Fashion dari Mahasiswinya
Di UMY dan UAD ada puluhan Jurusan dan Program Studi. Juga ada ribuan mahasiswinya. Untuk menyimpulkan sebuah antithesis sebuah mazhab fashion, maka bergerilyalah ke tiap-tiap jurusan/prodi. Jika kesimpulan yang diambil adalah seperti yang ditulis oleh penulis, saya mengasumsikan bahwa si penulis hanya mengambil contoh mahasiswi Kedokteran / Fisipol UMY, dan untuk UAD mengambil contoh mahasiswi Psikologi atau Ekonomi.

8.        Kreatif ala UMY parah gila
Tidak hanya UMY, di UAD juga banyak melahirkan alumni dan dosen yang kreatif. Sebagai contoh adalah Mas Radit, yang merupakan salah satu new comer di dunia Ventriloquist dan sekarang cukup eksis di dunia stand up comedy.

Jadi, untuk membuat sebuah perbandingan antara 2 hal, kiranya perlu banyak membaca dan mencari referensi valid terlebih dahulu agar tulisan tidak menjadi pembelokan sejarah maupun citra. Demikian tulisan singkat ini, sekali lagi saya menegaskan bahwa tulisan ini tidak bertendensi apapun selain ingin menjawab beberapa hal yang menurut saya perlu dicarikan referensi validnya.


Andi Azhar



Share:

3 komentar

  1. Ndi,tulisan gitu kok dikomen...
    gak ada isinya, banyak info salah.. biarkan saja.. haha

    Raihan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe......... Ndak apa2 mas. Soalnya banyak yg ngeshare tulisan tsb, khawatirnya ada salah informasi nanti di masa mendatang kl tidak diluruskan

      Hapus
  2. saya ucapkan terima kasih kepada aky Kajeng, yang sudah membantu ke susahan saya dengan memberi kan nombor ghoib ke pada saya ''
    saya sangat bersyukur sekali kerana nombor yang di berikan 4d itu tembus 100%.
    terima kasih kepada semua itu saya sudah lunasi hutang2 saya sebanyak 150 juta di BANK BRI.
    dan saya akan buka usaha, berkat menang nombor togel yang di berikan sama aky Kajeng ....

    -JIKA ANDA TERMASUK DALAM KATEGORI INI ...

    1. Di Lilit Hutang
    2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel
    3. Barang berharga anda udah Habis Buat Judi Togel
    4. Anda Udah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan penyelesaian yang tepat.

    HUB aky Kajeng DI NO = 0823-8586-5216 =
    atau kunjugi laman aky Kajeng http://pesugihan78.blogspot.co...

    angka
    goip yang di berikan aky Kajeng tidak perlu diragukan lagi, saya jamin
    100% lut. soalx saya sudah membuktikan 3x ber turut2 menang.

    Di jamin anda pasti menang seperti saya

    BalasHapus