GURU ITU ADALAH TEMAN, MANAGER, DAN SUPERVISOR
Baca Juga
Dalam
era globalisasi dan keterbukaan informasi seperti saat ini, menjadi guru wajib
hukumnya untuk kreatif. Guru harus bisa menjadi teman, manager, serta
supervisor anak didiknya. Menjadi teman itu adalah tuntutan karena saat ini
anak didik kita bukanlah anak didik seperti zaman kita kecil dulu. Guru
bukanlah sosok yang harus ditakuti dan dijadikan musuh. Jadikanlah ia seorang
teman agar ia mampu menginspirasi serta mengingatkan anak didiknya sehingga
akan tercipta harmonisasi antara guru murid. Guru adalah manager itu karena
pendidikan saat ini lebih kepada pendidikan berbasis student center. Siswa lah
yang menjadi pusat perhatian. Guru hanya membimbing serta mengarahkan. Guru
hanya memfasilitasi agar si anak lah yang nantinya mampu menemukan konsep
sebuah ilmu. Dengan begini nantinya si anak akan membekas lama mengenai konsep
tersebut. Guru bisa menggunakan berbagai alat-alat sederhana yang terdapat di
sekitarnya. Dengan begitu guru bisa makin kreatif dalam memanageri ilmu
pengetahuan anak didiknya. Supervisor adalah keharusan yang melekat dan tak
dapat ditawar lagi. Namun penilaian yang dimaksud saat ini bukanlah penilaian
konvensional yang harus selalu menggunakan ujian tertulis serta angka-angka mutlak.
Kurikulum yang berbeda membuat guru harus berpikir kreatif dalam hal penilaian.
Banyak faktor yang perlu dinilai. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa tiap
anak didik memiliki kekhasan bakat dan potensi yang berbeda. Sehingga satu
dengan yang lain berbeda penilaiannya namun masih harus sesuai dengan koridor
indikator penilaian.
Gb. Ilustrasi Guru |
Matematika,
Sains, IPS, Bahasa Indonesia merupakan beberapa deretan mata pelajaran yang
dikala dulu adalah pelajaran yang cukup membuat otot otak menjadi tegang. Namun
ditangan ibu Wei dan ibu Ruth pelajatran-pelajaran tersebut menjadi sangat
menyenangkan. Berbekal alat-alat sederhana yang diciptakan dari peralatan
bekas, mereka mampu mengubahnya menjadi alat-alat yang luar biasa. Sebagai
Pengajar Muda tentunya ini menjadi tantangan tersendiri, karena nantinya mereka
tak akan mendapatkan peralatan lengkap seperti di kota. Sehingga sedini mungkin
kreativitas ini perlu dikembangkan.
Makanan
sederhana menjadi topik perbincangan di kalangan para Pengajar Muda minggu ini.
Percaya atau tidak, banyak diantara para PM yang justru meningkat berat
badannya disaat makanannya berganti menjadi sederhana. Banyak cerita yang
timbul karena makanan ini. Namun kesemuanya ini menjadi cerita unik tersendiri
bagi para PM. Ini bukanlah musibah melainkan berkah, karena masih diberikan
makan. Kita tak pernah tau bagaimana di daerah penempatan nanti, apakah akan
sesederhana ini ataukah justru lebih sederhana lagi.
Sebagai
seorang Pengajar Muda yang nantinya akan mengajar SD, tentunya kehidupan akan
anak-anak tak bisa dipisahkan. Menjadi sebuah keharusan untuk bisa menyelami
kehidupan anak-anak agar kita bisa mengetahui dimana titik yang bisa dimasuki
nilai-nilai kehidupan serta ilmu pengetahuan. Melalui percampuran kegiatan
belajar dan bermain, para PM dituntut untuk bisa menggabungkan kesemuanya
menjadi sesuatu yang menyenangkan. Dunia anak adalah dunia bermain. Namun itu
bisa kita plesetkan menjadi belajar sambil bermain, sehingga tanpa mengurangi
esensi bermain anak-anak kita mampu mengajarkan banyak hal.
Dibalik
semua kejadian minggu ini, aku banyak memetik hal bermanfaat. Semoga aku
benar-benar mampu menjadi teman, manager, supervisor, dan guru bagi mereka.
Paser, Kalimantan Timur tunggu kedatangan kami. Padamu Ibu Pertiwi kelak kami
akan mengabdi. Semoga !
Purwakarta, September 2012
dR.
*Gambar dari sini
*Tulisan ini merupakan Jurnal Mingguan penulis sewaktu pelatihan intensif Pengajar Muda V
Tags:
Pendidikan
0 comments