3 ASSISTEN [CILIK]

Baca Juga

Pagi ini aku diminta masuk ke kelas VI menggantikan Bu Siti yang sedang berhalangan hadir karena sedang mengikuti Training Metode Pembelajaran Kreatif di Kecamatan. Alhasil, aku yang tadinya menyiapkan untuk pembelajaran kelas 2 harus masuk ke kelas VI, dan mengisi pelajaran bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia??

OK, berarti harus berpikir cepat bagaimana mencari materi dan metode yang sesuai agar pembelajaran bahasa Indonesianya menyenangkan. "Give me 5 minutes to thinking" Gumamku dalam hati.
Ternyata 5 menit untuk berpikir mencari RPP portable dalam pikiran belum selesai. Tiba-tiba kepikiran untuk memberikan sedikit materi mengenai cara menulis surat pertemanan yang baik. Setelah sedikit menggunakan bahasa pembuka untuk memancing pengetahuan mereka akan surat, aku dapatkan 90% belum pernah dan tidak tahu mengenai cara membuat surat. Oh gengs, mereka sudah di kelas VI tapi masih belum tahu cara membuat surat?

Well, this is my challenge today.

Awalnya aku menjelaskan bahwa kita akan belajar membuat surat. Ketika aku sebutkan menulis surat, secara spontan mereka menjawab "Surat untuk Pacar ya Pak?" Seketika itu juga kelas menjadi ramai dengan tawaan anak-anak. Kemudian aku pun menjelaskan mengenai macam-macam surat. Ketika aku korek sedikit informasi mengenai pengetahuan tentang macam-macam surat, kebanyakan mereka hanya tau mengenai surat untuk minta izin tidak berangkat sekolah (surat resmi). Alhasil, aku harus menerangkan dari awal apa perbedaan antara surat resmi/formal dengan surat ridak resmi/informal. 

Untuk menambah ketertarikan mereka agar lebih semangat untuk menulis surat, aku katakan bahwa surat mereka akan aku kirimkan ke teman-teman di Aceh Utara melalui Pengajar Muda Aceh Utara. Ternyata itu cukup berhasil untuk menarik mereka semangat dalam menulis surat. Tapi tantangan tidak terhenti sampai disitu. Mereka tidak tahu bagaimana mengungkapkan isi pikiran mereka melalui surat. Karena jumlah mereka lebih dari 30, aku cukup kewalahan untuk mengajari satu-persatu. Aku pun berpikir bagaimana caranya agar mereka bisa menulis surat dengan cepat (karena aku cuma punya kesempatan hari itu) tapi akunya tidak kewalahan. Aku mencoba meminta tolong kepada Nisa, siswa kelas itu yang kebetulan ikut dalam OSK Club yang aku kelola. Nisa mencoba menjelaskan kepada teman-temannya bagaimana surat informal itu dibuat, apa saja bagian-bagiannya. 

"dan aku akhirnya dapat ide untuk meminta tolong 2 siswa dari kelas lain dan 1 siswa dari kelas itu untuk menjadi assistenku hari ini"

Kenapa mereka? Mereka cukup terlatih untuk membuat surat, karena sebelumnya aku sudah memberikan materi tentang surat informal kepada mereka disaat mengikuti les tambahan yang aku adakan.

Ikhsan : "Ada yang bisa aku bantu teman-teman?" 
Mereka adalah para anggota OSK Club yang aku bentuk. Mereka berasal dari kelas 2 hingga kelas 6. Untuk kali ini aku meminta bantuan Ikhsan, Yuni, dan Nisa. Semuanya berasal dari kelas 6. Mereka sigap untuk membantu teman-temannya yang berasal dari kelas lain untuk menulis surat. Dengan sabar mereka bertiga berkeliling dari bangku ke bangku untuk membimbing teman-temannya dalam menulis surat. Sesekali mereka nampak seperti mendikte teman-teman mereka. Disaat seperti itu, aku mencoba mengingatkan mereka bertiga bahwa kalau caranya didikte, teman-teman mereka tidak akan pernah belajar dan tidak akan pernah bisa untuk menulis surat. Mereka kemudian mencoba merubah caranya, dengan cara mereka jadi tutor. Layaknya dosen pembimbing skripsi, mereka lantas dibanjiri ajuan-ajuan tulisan teman-teman mereka guna sekedar mengecheck apakah susunannya sudah benar apa belum.

Ah..... Sungguh hari yang menyenangkan, pembelajaran hari ini. Target untuk mengajari tentang surat sudah tercapai, target belajar dari mereka-oleh mereka-untuk mereka juga tercapai, dan utamanya aku senang karena team OSK Club bisa jadi assisten ku hari ini. Terimakasih anak-anak

dR.


Share:

0 komentar