MENGENAL BIPA


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terpadat di dunia. Hal ini pulalah yang menjadikan Indonesia menjadi negara yang penting bagi negara-negara di dunia, baik dari segi ekonomi, perdagangan, politik, pendidikan, maupun budayanya. Seiring dengan pentingnya keberadaan Indonesia di mata dunia, bahasa Indonesia pun terkena imbas, yakni semakin banyak dipelajari oleh para penutur asing. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa di dunia yang berkembang pesat pesat pada abad 20-an. Pengajaran Bahasa Indonesia terus mengalami peningkatan, baik di luar maupun dalam negeri. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Republik Indonesia, sejak tahun 2000 telah menyelenggarakan kegiatan pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing. Sementara perintisan BIPA itu sendiri ada sejak 1990-an. Kemudian, pada tahun 1999-an dibentuk tim khusus untuk menangani BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Penyelenggaraan kegiatan pengajaran BIPA dilandasi oleh pertimbangan bahwa di dalam era global, posisi bahasa Indonesia dalam hubungan dengan dunia internasional semakin penting dan potensial. Dengan demikian, besar harapan Bahasa Indonesia untuk menjadi jembatan dalam berbagai hubungan kenegaraan, karena bagaimanapun juga bahasa merupakan alat yang penting, terutama sebagai alat berkomunikasi.
 
Ilustrasi (Sumber : badanbahasa.kemdikbud.go.id)
Para pengajar BIPA saat ini sudah mempunyai organisasi internasional khusus yang disebut Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing atau APBIPA. Salah satu tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk menjalin kemitraan dan kerja sama dalam pengembangan pengajaran BIPA ke arah yang lebih profesional. Untuk itulah setiap tiga tahun sekali APBIPA menyelenggarakan konferensi internasional.

Pada Kongres Bahasa Indonesia VI (1993), perkembangan BIPA di luar negeri sangat terlihat adanya keragaman motivasi sosial dan politik seperti yang sering kita lihat dalam keterlibatan pemerintah, lembaga swasta, universitas, kerja sama internasional, orientasi pengajaran, penyediaan materi ajar, dan manajemen pelatihan. Perkembangan BIPA di luar negeri ini khususnya di Korea, Australia, Amerika Serikat, Jerman, dan Rusia. Akan tetapi, sebagian besar pemelajar BIPA adalah dari Korea. Sifat pembelajaran BIPA yang melibatkan penutur asing ini membuat kebanyakan kegiatan pembelajaran BIPA berlangsung di luar Indonesia. Minat penutur asing untuk mempelajari Bahasa Indonesia memang semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya orang asing yang ingin mempelajari Bahasa Indonesia dengan berbagai tujuan, seperti tujuan politik, ekonomi, perdagangan, seni-budaya, wisata, maupun pendidikan.

Secara umum, tidak kurang dari 36 negara telah mengajarkan Bahasa Indonesia kepada para penutur asing, seperti Amerika Serikat, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Cina, dan Autralia. Di negara-negara tersebut, Bahasa Indonesia diajarkan di KBRI, lembaga-lembaga kursus, dan universitas-universitas. Di Amerika Serikat ada sekitar sembilan universitas yang mengajarkan Bahasa Indonesia untuk mahasiswanya, seperti Cornell University, Michigan University, dan Hawaii University yang bernaung dalam sebuah konsorium pengajaran bahasa. Di Cina juga telah menyelenggarakan pengajaran Bahasa Indonesia sejak tahun 1950-an. Pengajaran BIPA di Cina pertama kali diselenggarakan di akademi Bahasa Asing Nanjing, tahun 1940-an. Awal tahun 1960-an, seiring dengan perkembangan hubungan persahabatan Cina-Indonesia, Institut Bahasa Asing Beijing membuka jurusan Bahasa Indonesia. Selain Cina dan Amerika Serikat, di Jerman juga ada 10 universitas dan di Italia ada lebih dari enam universitas yang mengajarkan Bahasa Indonesia.

Dalam laporan akhir mengenai BIPA-nya, Peneliti dari Pusat Bahasa Kemendikbud RI menyatakan bahwa Jepang merupakan negara kedua terbesar di luar negeri—setelah Australia dengan 27 universitas—yang mengajarkan Bahasa Indonesia kepada orang asing. Di Jepang ada sekitar 26 universitas yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia di Jepang diajarkan di enam universitas sebagai matakuliah wajib pada jurusan Bahasa Indonesia, yakni di Tokyo University of Foreign Studies, Tenri University, Lembaga Ilmu-ilmu Bahasa Asia-Afrika, dan Kyoto Career College of Foreign Languages, serta di tujuh belas universitas lainnya dijadikan matakuliah pilihan. Selain itu, sejumlah universitas lain yang mengajarkan Bahasa Indonesia pada kelas malam yang disebut open college. Di samping itu, masih ada beberapa lembaga kursus atau pisat-pusat kebudayaan yang juga mengajarkan Bahasa Indonesia, seperti INJ Culture Center, Yomiuri Culture Center, Asahi Culture Center, Mainichi Culture Center, NHK Culture Center, B & B Language Training School, Japan Asia Culture Center, Asia Bunka Kaikan, dan IC Nagoya. Minat orang Jepang untuk belajar Bahasa Indonesia ini sudah dinulai sejak 1990-an.

Tim Pusat Bahasa Kemendikbud RI juga menyatakan bahwa di Korea Selatan Bahasa Indonesia diajarkan di dua universitas yakni Universitas Bahasa Asing Hankuk dan Busan, serta di Akademi Bahasa Asing Busan. Sementara di Papua Nugini, tenaga pengajar Bahasa Indonesia akan ditanggung akomodasinya, seperti ruang kantor, perumahan, dan peralatan kantor, tetapi tidak dengan gaji atau honor.

Di Taiwan, Bahasa Indonesia menjadi salah satu Bahasa asing yang kini wajib dipelajari bagi siswa SD-SMA di Taiwan. Pemerintah Taiwan memberlakukan aturan khusus ini per Agustus 2019. Selain Bahasa Indonesia, beberapa Bahasa dari Asia Tenggara juga diwajibkan untuk dipelajari. Alasan yang melatarbelakanginya adalah tingginya angka kelahiran dari hasil nikah campur antara warga negara Indonesia dengan warga negara Taiwan. Pemerintah Taiwan menyadari bahwa Bahasa ibu merupakan salah satu unsur penting untuk mewujudkan masyarakat Taiwan yang bisa memahami konsep multibahasa, multietnis, dan masyarakat multibudaya. Bahasa Indonesia sebenarnya sudah mulai diajarkan di tingkap perguruan tinggi di Taiwan seperti Asia University, Feng Chia University, National Cheng Kung University, National Dong Hwa University, dan beberapa kampus lainnya. Asia University merupakan perguruan tinggi yang sangat gencar melakukan promosi pengajaran Bahasa Indonesia ini. Mereka bahkan membuka Pusat Studi Indonesia yang khusus menaungi studi-studi tentang kebahasaan, social dan budaya Indonesia. Setiap tahun mereka rutin mengadakan dua hingga tiga kali pelatihan guru BIPA se-Taiwan yang dimulai tahun 2017.

Referensi dan Sumber Bacaan : Satu, Dua, Tiga, Empat