YOUTUBER ; MENANTU IDAMAN MERTUA

Baca Juga

Mayoritas anak-anak di Amerika Serikat dan Inggris saat ini lebih ingin menjadi YouTuber, atau seseorang yang terkenal di platform YouTube daripada menjadi astronot 

-Lembaga Survei Harris Poll-

Bagi yang tinggal di daerah, ada istilah “PNS adalah menantu idaman mertua”. Istilah ini berkembang sejak bertahun-tahun yang lalu, utamanya saat kesejahteraan PNS menjadi perhatian pemerintah dengan memberikan tunjangan seabreg serta gaji berbagai fasilitas penunjang lainnya. Seorang PNS jika tidak menjadi kaya, setidaknya hidupnya dan keluarga sejahtera. Tidak kekurangan. Setiap bulan, PNS mendapatkan gaji yang sudah hampir pasti besarannya, bekerja di kantor, memakai seragam kebanggaan, ditambah lagi saat pensiun, ia cukup menikmati hari tuanya bersama anak cucu tanpa harus repot-repot bekerja karena setiap bulan ia mendapatkan hak tunjangan pensiun bulanan. Inilah kenapa mendapatkan menantu seorang PNS adalah idaman hampir setiap mertua di beberapa daerah. 

Pernah satu kali seorang teman bercerita bahwa ia sedang membangun usaha warung kelontong. Penghasilannya [walau tidak sampai berpuluh-puluh juta] diatas rata-rata gaji seorang PNS. Jika seorang PNS di Pemda yang masa kerjanya dibawah 5 tahun, take home pay nya sekitar 3-4,5 juta rupiah. Tergantung kemampuan daerah dalam memberikan tunjangan. Nah, si teman tadi bercerita bahwa penghasilannya dari warung kelontong yang ia bangun tersebut sudah diatas 5 juta perbulan. Nyatanya, ia sangat susah mencari calon istri. Bukan karena tidak ngGanteng, bukan. Namun status sosialnya sebagai pengusaha/pedagang kalah pamor dengan yang bekerja sebagai PNS yang setiap hari tampak gagah dengan memakai seragam dengan berbagai atribut yang menempel. Ia pernah berceletuk, “disini, kalau ada lulusan S1 yang beruntung diterima jadi PNS, maka masa depannya cerah. Kalau mau cari istri pun gampang”. Bisa jadi itu adalah bentuk kekesalannya yang sudah beberapa kali mencoba mendekati seorang gadis, tapi mentok karena ditolak calon mertua. Ia sebenarnya masih beruntung, lain cerita dengan teman saya yang bersikeras dengan idealismenya menjadi guru di sekolah swasta yang dianggapnya sebagai bentuk perlawanannya pada ketidakseriusan para pemangku kepentingan terhadap mutu pendidikan. Walaupun gajinya kadang telat dibayarkan dan jauh dari UMR, namun ia tak mempermasalahkan itu. Beruntungnya ia punya mertua dan istri yang nerimo dan tidak menuntut materi kala menerima pinangannya.
Infografis (Sumber : CNBC Indonesia / Dailystar)

Itu semua adalah cerita tentang bagaimana memilukannya status sosial dari pekerjaan kita yang berimbas kepada persoalan asmara, dan semua itu kebanyakan terjadi di daerah. Nah, trend yang ada saat ini mulai berubah. Seiring semakin gencarnya perkembangan IT yang lantas kita kenal dengan era disrupsi, maka jenis pekerjaannya pun menjadi semakin beragam. Tak jarang, orang tidak harus pergi ke kantor untuk bekerja. Ia cukup mengerjakannya dari rumah. Bahkan sambil liburan. Inilah trend yang mulai berkembang saat ini. Satu diantara pekerjaan semacam ini adalah Content Creator alias Youtuber.

Mungkin kita agak susah kalau harus menjelaskan apa itu pekerjaan sebagai content creator Youtuber kepada calon mertua. Apalagi bagi kita yang tinggal di daerah yang jaringan internetnya saja masih harus manjat atap rumah kalau mau dapat sinyal 4G. Bagi calon mertua yang masih menggunakan cara pandang oldschool, yang namanya pekerjaan itu ya yang umum-umum saja, dan tentu saja PNS masih menjadi primadonanya.

Berbicara tentang pekerjaan sebagai Youtuber, sebenarnya jika para calon mertua tau bagaimana “enaknya” hidup seorang Youtuber, saya yakin mereka akan langsung menerima lamaran seorang Youtuber kepada anaknya. Tau kenapa?

Youtuber adalah orang yang sudah bebas financial. Kalau di MLM ia adalah member bintang 7 :D

Banyak orang yang mendambakan berada pada status bebas finansial. Status bebas finansial ini bisa dicapai tatkala ada pendapatan pasif, yaitu pendapatan yang didapat tanpa harus mengerjakan pekerjaan yang sama. Istilah sederhananya ada mesin uang yang terus bekerja untuk kita tanpa kita perlu capek-capek menjadi mesin tersebut. Cukup sesekali kita memberikan supply untuk mesin tersebut. Kalau masih bingung soal Passive Income ini, sebaiknya ikut seminarnya MLM dulu agar lebih jelas. #Eh............

Menjadi seorang Youtuber yang sudah punya Channel termonetize atau bisa menghasilkan dolar/rupiah, maka ia cukup menunggu videonya ditonton banyak orang. Seorang teman yang juga menekuni bidang ini pernah berkata, sebulan ia rata-rata mendapatnya USD 500 - USD 1500. Jumlah video di kanal youtubenya belum sampai 300. Namun, ia sudah berhasil membiayai sekolahnya hingga jenjang perguruan tinggi serta memenuhi segala kebutuhan hidupnya sendiri tanpa meminta orangtua. 

Seorang Youtuber yang sudah “punya nama” di jagad per-youtube-an, maka biasanya ia akan melepaskan pekerjaan utamanya di dunia nyata dan beralih untuk fokus menekuni bidang ini. Nah, selama channel youtubenya tersebut tidak di banned atau di take down, maka pundi-pundi rupiah / dollar akan terus mengalir ke kantongnya tiap bulan. Jumlahnya bisa semakin besar seiring meningkatnya jumlah video, view dan subscribernya. 

Tau Ria Ricis dan Atta Halilintar? Per bulan [ditaksir] penghasilan dari youtubenya mencapai 500 juta rupiah. Kalau calon mantu dengan penghasilan sebesar ini datang melamar, apakah calon mertua masih menolaknya hanya karena pekerjaan ini tidak di berkantor dan memakai seragam serta tidak ada tunjangan pensiunnya?

Youtuber adalah calon menantu yang mengerti perkembangan IT

Beberapa tahun yang lalu, orang dengan kemampuan bisa mengoperasionalkan microsoft office dan email, akan mudah diterima bekerja. Mereka sudah dianggap sebagai yang paling terdepan dalam hal teknologi. Bagi calon mertua, tentu punya menantu dengan kemampuan semacam ini adalah suatu kebanggaan di zamannya. Tapi itu dulu. Zaman kini berubah.

Era disrupsi memaksa setiap orang harus mempelajari dan memahami segala bentuk kemajuan IT, dari hal yang kecil-kecil semacam menginstal komputer, hingga membuat aplikasi lunak untuk berbagai macam platform. Dan yang tak ketinggalan adalah memahami internet bukan hanya untuk berselancar ria, namun sebagai sebuah “tambang kekayaan”. Dalam menambang dolar/rupiah di internet, maka orang dituntut untuk menjadi kreatif, menjadi untuk menjadi kreatif tentu orang harus menguasai berbagai macam perkembangan IT. Salah satunya menyuguhkan tayangan berkualitas dari sisi konten maupun gambar. Youtuber-youtuber professional tentu kualitas videonya akan berbeda dengan youtuber-youtuber amatir yang tidak memperdulikan kualitas tayangannya.

Seorang youtuber yang profesional, ia pasti tahu tentang hal-hal semacam membuat editing video yang menarik dengan transisi yang halus, green screen, meng-crack aplikasi video editing agar menjadi full version [khusus di beberapa negara +6x], hingga membuat video yang keren hanya bermodalkan HP android. Ini semua tidak bisa dilakukan kalau ia tidak memahami perkembangan IT yang sangat pesat tiap jamnya.

Apakah calon menantu dengan kemampuan memahami dan mengoperasikan perangkat IT ini masih juga ditolak oleh calon mertua? Apa tidak eman-eman menolak calon menantu yang bisa membuat foto mereka [calon mertua] nampak 20 tahun lebih muda? #Eaaaaaaa............

Youtuber adalah calon menantu jebolan kampus negeri yang diterima lewat jalur prestasi

Memiliki calon menantu yang jebolan kampus negeri adalah idaman bagi beberapa calon mertua. Bagi sebagian orang, jebolan kampus negeri memiliki prestige  yang berbeda dengan jebolan kampus swasta. Walaupun hal ini tidak menjadi jaminan kualitas, namun image  kampus negeri masih lebih bagus dibanding kampus swasta ternyata masih banyak berkembang di tempat kita. Bahkan tak jarang, ada orangtua yang melarang anaknya untuk kuliah kalau tidak ke negeri. Bisa jadi ini hanya persoalan biaya semata. Tapi di tengah kebijakan Go Public  nya kampus-kampus negeri yang harus mulai menghidupi dirinya sendiri [tidak lagi mengandalkan anggaran pemerintah], maka biaya kuliahpun tak jarang sama atau bahkan lebih mahal dibanding kampus swasta.

Dengan memiliki calon menantu alumni kampus negeri, ini tentu jadi kebanggan tersendiri bagi calon mertua. Paling tidak kalau ditanya tetangga saat ngegossip di tukang sayur saat ditanya siapa calon suami untuk anaknya, ia bisa bilang calonnya anakku itu lulusan kampus A loh. Negeri loh.... Negeri

Apalagi jika si calon menantu merupakan alumni yang masuk kampus tersebut melalui jalur prestasi alias tanpa tes. Wuiihhhh  akan lebih membanggakan lagi. Nah tahun ini kabarnya ada kampus negeri yang menerima mahasiswa melalui jalur prestasi dengan latarbelakang sebagai Youtuber. Di formulir pendaftaran, cantumkan nama channelnya dan jumlah subscribernya. Saya sendiri tidak tahu maksud dibalik ini semua, saya hanya bisa berprangka baik bahwa pendidikan kita saat ini sudah semakin dewasa. Institusi pendidikan tinggi kita kini melihat yang namanya prestasi itu bukan hanya soal matematika, fisika, maupun cabang olahraga. Yang namanya prestasi adalah sesuatu yang bisa membanggakan dan memberikan manfaat. Yah, setidaknya Youtuber itu bisa memberikan manfaat bagi dirinya untuk menghidupi dirinya secara mandiri. Inilah prestasi [bisa menghidupi diri sendiri sejak muda] yang sudah amat sangat langka dicari diantara generasi muda saat ini.

Jadi, bagi para calon menantu, siap-siap anak gadis anda akan banyak dilamar oleh orang-orang beprestasi cabang Youtube ya :D

Youtuber adalah calon menantu yang akan membuat anak gadisnya selalu happy karena sering travelling

Bagi Youtuber ber-genre travelvlog, travelling adalah suatu keharusan untuk menciptakan konten yang nantinya ia harus sajikan. Bagi beberapa travel vlogger, mengunjungi tempat-tempat wisata baru yang belum pernah dibuat videonya adalah sebuah kekuatan dan keunggulan dari konten yang akan dibuat. Di Youtube sendiri, kanal-kanal travel vlog laris manis ditonton ratusan ribu [tak jarang sampai jutaan] orang. Apalagi jika lokasi travellingnya belum pernah ada sebelumnya. Dalam hitungan hari, videonya bisa viral dan masuk trending topic di Youtube. Menjadi viral dan trending topic tentu menjadi idaman setiap youtuber, karena ini berarti peningkatan jumlah dolar/rupiah.

Dan tentu saja, bagi yang sudah memiliki istri, kurang seru kalau membuat konten travelling sendiri. Pastinya istrinya akan diajak serta. Meski tak ikut dalam proses produksinya, setidaknya kehadiran seorang istri membuat seorang travel vlog Youtuber semakin semangat dalam berlibur bekerja.

Lalu, masihkah calon menantu yang akan membuat anak gadis sering jalan-jalan dan happy ini ditolak oleh calon mertua? Ironis sih kalau beneran masih ditolak. Hahaha............

———————————

Dibalik itu semua, tentu setiap pekerjaan ada plus minusnya. Bagi seorang Youtuber, ancaman di bannedd an take down selalu membayangi. Jika ini terjadi, maka ini menjadi semacam “di PHK” bagi mereka. Tidak ada lagi penghasilan. Maka, bagi para calon menantu yang baik, pintar-pintarlah mengelola penghasilan dari Youtube ini. Jangan sekedar disimpan dan dihabiskan, tapi investasikan penghasilanmu dan putarlah sebagai modal-modal bisnis padat karya. Syukur-syukur bisa membantu membuka lapangan kerja bagi orang lain, sehingga selain memberikan manfaat materi kepada kita, juga memberi manfaat penghidupan bagi sesama. Sederhananya, penghasilan kita jadi lebih berkah.

Bagi calon mertua, bukalah pandangan anda dengan berbagai perkembangan yang ada. Hidup itu bukan hanya sekedar 1-10 Km dari rumah anda. Dunia saat ini sudah berubah. Ada banyak hal yang tak lagi sama dengan zaman anda. Kini anak-anak muda kreatif dalam berkarya. Jangan sekali-kali bertanya soal penghasilannya, karena sekali mereka berkata “IYA”, terbeli itu kebun sawit dan karet berhektar-hektar luasnya. Dan jika datang seorang youtuber melamar anak anda, tanyailah ia tentang : 

Berapa jumlah subscriber channelnya
Apa jenis konten videonya
Berapa ratus ribu jam jumlah viewnya
dan
Sudah berapa kali PO dari adsensenya


P.S : Ngomong-ngomong, saya juga mau mulai jadi youtuber, jadi jangan lupa subscribe channel saya ya :D

Share:

0 komentar